
Hanoi — Langkah ambisius dilakukan Vietnam: pemerintah dan perusahaan minyak nasional memutuskan untuk menerapkan bensin dengan campuran etanol 10% (E10) secara bertahap, setelah melakukan riset dan persiapan selama lebih dari satu dekade.
Dari E5 ke E10: Jalan Panjang Teknologi Bahan Bakar
Sejak 10 tahun lalu, Vietnam sudah memperkenalkan bensin E5 (mengandung 5% etanol) sebagai bahan bakar alternatif. Proses evaluasi dan pengembangan infrastruktur terus dilakukan hingga akhirnya keputusan E10 diambil.
Mulai 1 Agustus 2025, perusahaan minyak nasional Vietnam, PVOIL (PetroVietnam Oil Corporation), resmi memulai uji coba penjualan bensin E10 RON95 di SPBU yang tersebar di Hanoi dan Hai Phong. PVOIL juga telah mempersiapkan infrastruktur seperti tangki penyimpanan dan sistem pencampuran agar sesuai standar teknis E10.
Rencana peluncuran nasional E10 di Vietnam direncanakan akan dilaksanakan mulai 1 Januari 2026. Pemerintah Vietnam melalui Kementerian Perindustrian & Perdagangan sedang menyusun peta jalan adopsi biofuel dan mengumpulkan masukan dari berbagai pihak.
Pelajaran untuk Indonesia: Jangan Terburu-buru
Dalam konteks Indonesia, pengumuman tentang kemungkinan mandat E10 disampaikan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Menurutnya, Indonesia masih perlu waktu 2–3 tahun untuk persiapan sebelum benar-benar menerapkan E10 secara wajib nasional — kemungkinan pada tahun 2027 atau 2028.
Saat ini, Indonesia telah menggunakan bensin campuran etanol 5% (E5) melalui produk Pertamax Green 95 yang diluncurkan sejak 2023. Namun, ada kekhawatiran bahwa peralihan langsung ke E10 terlalu cepat tanpa kesiapan menyeluruh.
Vietnam dapat menjadi rujukan karena mereka menjalankan transisi bertahap — mulai E5, kemudian uji coba E10 secara lokal sebelum diterapkan nasional. Pendekatan tersebut memungkinkan evaluasi teknis, kesiapan mesin, dan pengembangan infrastruktur secara berkelanjutan.
Tujuan Strategis di Balik Kebijakan
Penerapan E10 di Vietnam bukan hanya soal teknologi, tapi juga strategi energi nasional. Salah satu tujuannya adalah mengurangi impor minyak, karena Vietnam — seperti banyak negara — masih mengimpor sebagian besar kebutuhan bahan bakarnya.
Selain itu, penggabungan etanol diharapkan mendukung komitmen terhadap energi bersih, serta target pengurangan emisi karbon sebagai bagian dari agenda Net Zero Emission (NZE).
Tantangan Teknis & Infrastruktur
Untuk menyukseskan E10, PVOIL melakukan langkah-langkah teknis, di antaranya:
- Memodifikasi tangki penyimpanan agar kompatibel dengan etanol
- Menyempurnakan sistem pencampuran untuk menjaga stabilitas bahan bakar
- Memastikan distribusi dan penyimpanan tidak menganggu kualitas bahan bakar
Persiapan ini menjadi elemen kunci agar kualitas dan keamanan BBM tetap terjaga meskipun kadar etanol meningkat.