
Ringkasan singkat: Sebuah lembaga di China menguji mekanisme yang dapat melontarkan paket baterai keluar dari mobil listrik saat terdeteksi panas ekstrem, dengan tujuan melindungi penumpang dari kebakaran. Ide ini memicu pro-kontra tajam karena potensi membahayakan pejalan kaki, kendaraan lain, dan lingkungan.
Apa yang terjadi?
Ide ini berasal dari uji coba yang memperkenalkan sistem pengeluaran paket baterai saat terdeteksi tanda-tanda kebakaran atau thermal runaway. Sistem bekerja mirip mekanisme airbag atau kursi lontar: sensor mendeteksi kenaikan suhu abnormal pada battery pack, lalu sistem mekanis mendorong paket baterai keluar dari rangka kendaraan — konon bisa melontarkan sejauh 3–6 meter. Tujuannya: menjauhkan sumber api dari penumpang sehingga risiko cedera internal dan kebakaran menyebar berkurang.
Bagaimana cara kerjanya (secara ringkas)
- Sensor suhu/tegangan mendeteksi anomali pada pack baterai.
- Mekanisme pelepasan aktif mendorong baterai keluar melalui bukaan atau penyangga.
- Pelepasan dipicu hanya pada kondisi tertentu (menurut laporan uji coba).
- Jarak lontaran yang diuji dilaporkan mencapai beberapa meter untuk meminimalkan paparan pada penumpang.
Pro dan kontra singkat
Potensi keuntungan
- Mengurangi kemungkinan penumpang terpapar api langsung dari pack baterai.
- Mengisolasi sumber kebakaran agar tidak merambat ke kabin.
Risiko dan kekhawatiran
- Paket baterai besar yang terlempar dapat melukai pejalan kaki atau pengendara lain.
- Menimbulkan tanggung jawab hukum dan etika: siapa yang bertanggung jawab bila baterai melukai orang/merusak kendaraan?
- Dampak lingkungan dan keselamatan material (baterai rusak mengandung zat berbahaya).
- Pembersihan, penanganan, dan resiko kebakaran sekunder pada lokasi lontaran.
Reaksi publik dan isu etis
Uji coba mekanisme ini menimbulkan kritik keras dari warganet dan praktisi keselamatan jalan. Banyak yang menilai bahwa menyelamatkan penumpang dengan cara “membuang” bahaya ke ruang publik bukanlah solusi yang bisa diterima — karena menukar risiko dari satu pihak ke pihak lain. Ada pula kekhawatiran soal keselamatan anak-anak di trotoar, penanganan baterai yang terbakar di ruang publik, dan kemungkinan kecelakaan lanjutan.
Perusahaan otomotif yang namanya muncul seputar uji coba menegaskan bahwa beberapa klaim tidak terkait langsung dengan mereka, sehingga masih ada ketidakjelasan tentang siapa yang menginisiasi atau mensponsori proyek tersebut.
Alternatif teknis yang lebih aman
Sebelum mempertimbangkan solusi ekstrim, banyak ahli menilai pendekatan lain lebih masuk akal:
- Desain penahanan baterai yang tahan api (fire-containment enclosures).
- Sistem pendinginan dan pemantauan dini yang mencegah thermal runaway.
- Modul baterai dengan kimia yang lebih stabil dan mitigasi internal sel.
- Sistem pemadaman otomatis khusus baterai (bukan pemadam biasa).
- Prosedur evakuasi dan pelatihan tanggap darurat untuk first responders.
Inovasi untuk mengurangi risiko kebakaran kendaraan listrik penting — namun solusi teknologi harus mempertimbangkan seluruh ekosistem jalan: penumpang, pengguna jalan lain, lingkungan, dan regulasi. Mengusir bahaya ke ruang publik mungkin menyelesaikan satu masalah tetapi membuka banyak masalah baru. Sebelum adopsi, langkah yang diperlukan meliputi uji keselamatan independen, kajian etika, dan regulasi yang jelas.