Beberapa waktu lalu kami mendapat kesempatan untuk mengendarai Chery Tiggo 8 di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta Utara.
Kesempatan ini tentu tidak kami sia-siakan lantaran cukup penasaran dengan SUV terbaru dari PT Chery Sales Indonesia (CSI) ini.
Pasalnya, mobil ini nantinya akan menjadi keluarga baru Tiggo 8 Series dengan harga yang lebih terjangkau.
Lalu, apa bedanya?
Perbedaan yang paling besar adalah di sektor mesin karena Chery Tiggo 8 ini dibekali dengan kapasitas yang lebih kecil.
Mesin yang tertanam di Tiggo 8 ini berkapasitas 1.600 cc, 4 silinder yang juga digunakan oleh Omoda 5 GT.
Sedangkan Tiggo 8 Pro menggunakan mesin dengan kapasitas 2.000 cc yang mana lebih besar.
Impresi Mengendarai Chery Tiggo 8
Apakah perbedaan mesin ini berpengaruh terhadap rasa berkendaranya?
Berikut hasil review singkat kami mengendarai Chery Tiggo 8.
Performa Mesin Terasa Cukup
Kami cukup penasaran apakah kapasitas mesin yang lebih kecil ini bisa diandalkan untuk menggerakkan bodi mobil yang cukup besar.
Menurut catatan brosur, jantung pacu yang tertanam di dalam kap mesin Tiggo 8 ini mampu menghasilkan tenaga hingga 183 hp dengan torsi maksimum 290 Nm.
Spesifikasi Mesin Chery Tiggo 8 | |
Kapasitas | 1.598 cc |
Jumlah silinder | 4 silinder segaris |
Teknologi | Turbocharge |
Tenaga | 183 hp |
Torsi | 290 Nm |
Transmisi | Otomatis 7-percepatan kopling ganda (dual clutch) |
Penggerak | Roda depan |
Jika melihat data di atas, ada sedikit perbedaan yang dihasilkan antara mesin Tiggo 8 dengan Omoda 5 GT.
Walaupun menggunakan mesin yang sama, tetapi tenaga yang dihasilkan oleh Tiggo 8 lebih kecil dibandingkan dengan Omoda 5 GT.
Sebagai gambaran, Omoda 5 GT mampu mengeluarkan tenaga hingga 197 hp atau hampir 200 hp sedangkan Tiggo 8 hanya mengeluarkan tenaga 183 hp.
Walaupun torsi yang dihasilkan sama-sama di angka 290 Nm. Perbedaan ini menurut kami lebih menyesuaikan penggunaan.
Omoda 5 GT lebih mengedepankan karakter performa, sedangkan Tiggo 8 cenderung mengedepankan aspek kenyamanan.
Sehingga selisih angka pada tenaga yang dihasilkan ini terbilang tak terlalu bermasalah menurut kami.
Bahkan untuk ukuran mesin 1.600 cc, tenaga dan torsi yang dihasilkan oleh mobil ini justru lebih dari cukup.
Apalagi angka torsinya hampir mendekati 300 Nm yang mana ini cukup besar menurut kami.
Karakter Mesin
Lalu, seperti apa karakter mesin dari mobil ini? Bagi Anda yang belum pernah mencoba mobil China tentu akan sedikit kaget ketika mengendarai Chery.
Mobil-mobil yang diproduksi oleh Chery menurut kami rata-rata memiliki karakter mesin yang terasa agresif pada putaran bawah.
Tiggo 8 salah satunya. Karakter putaran bawah mesin mobil ini masih terasa galak, bahkan kami bisa merasakan efek spin ketika pedal gas diinjak dalam dari posisi diam.
Lontaran torsi 290 Nm kami rasa cukup pas dan tidak terlalu liar seperti saudara di atasnya, Tiggo 8 Pro maupun Pro Max yang tenaganya mencapai 250 hp dengan torsi 390 Nm.
Kami merasa performa mesin 1.600 cc ini masih sangat bisa diandalkan untuk penggunaan dalam kota maupun luar kota.
Penyaluran tenaga dari transmisi otomatis 7-percepatan kopling ganda (dual clutch) ini juga terasa responsif.
Anda yang gemar berkendara buru-buru rasanya sangat bisa mengandalkan mobil ini di setiap kondisi.
Karakter Suspensi
Bagaimana dengan suspensinya? Kami merasa jika bantingan dari mobil ini mirip-mirip dengan Tiggo 8 Pro maupun Pro Max.
Walaupun pihak Chery belum membeberkan data spesifikasi lengkap mengenai kaki-kaki Tiggo 8, namun kami menduga jika suspensi yang dipasang itu sama dengan versi 8 Pro atau 8 Pro Max.
Artinya, perbedaan signifikan hanya pada mesin dan beberapa aksesoris yang cukup sulit dibedakan bagi orang awam.
Saat melewati kontur jalan paving block di kawasan PIK 2, mobil masih terasa nyaman dengan karakter bantingan suspensi yang lembut.
Bahkan ketika melewati speed trap atau polisi tidur, mobil masih bisa meredam dengan cukup baik.
Kami sempat mencoba bermanuver untuk mengetahui handling dari mobil ini. Hasilnya, kami merasa seperti mengendarai Tiggo 8 Pro atau Pro Max, kok.
Impresi Menjadi Penumpang
Lantaran harus bergantian dengan media lain, kami juga mencoba untuk duduk menjadi penumpang di baris kedua dan ketiga.
Saat duduk di baris kedua, ruang kaki dan kepalanya benar-benar terasa sangat lega untuk badan saya dengan tinggi 172 cm.
Bahkan ketika duduk di baris ketiga, posisi duduk saya juga masih terasa nyaman lantaran jok baris ketiga ini dapat diatur kemiringannya (recline).
Penumpang baris ketiga juga tak perlu khawatir tidak mendapatkan semburan AC, karena terdapat kenop On/Off AC atau fan control untuk penumpang paling belakang.
Semburan AC yang kami rasakan dari kisi-kisi di kanan dan kiri jok paling belakang ini juga kencang dan sangat dingin.
Tak perlu merasa khawatir merasa gerah ketika duduk di belakang. Hanya saja ruang kepalanya memang agak terbatas.
Namun perlu diingat, hanya varian Premium yang memiliki fan control AC di baris ketiga. Jika Anda memilih Comfort, maka tidak ada fan control AC untuk penumpang baris ketiga.
Enaknya lagi, varian Premium dibekali dengan sleep headrest atau headrest ala jok pesawat yang bagian sampingnya dapat ditekuk.
Headrest pada varian Premium dapat ditemui pada baris pertama dan kedua, sementara Comfort hanya jok depannya saja.
Beda Varian Beda Fitur
CSI menghadirkan Tiggo 8 dalam dua varian yang nantinya dapat dipilih oleh konsumen. Keduanya terdiri dari Comfort dan juga Premium.
Lalu, apa yang membedakan kedua varian tersebut? Berikut poin-poin pembeda antara varian Comfort dan Premium.
Perbedaan Varian Comfort dan Premium | |
Premium | Comfort |
ADAS 9 fungsi | Tidak memiliki ADAS |
Electric panoramic sunroof | Tidak memakai panoramic sunroof |
Pengaturan jok penumpang depan 6 arah | Pengaturan jok penumpang depan 4 arah |
Jok elektrik | Manual |
Memory seat | |
Welcoming seat | |
Fan kontrol AC baris ketiga | Tidak ada AC baris ketiga |
Voice command | Tanpa voice command |
Selebihnya kedua varian tersebut sama-sama memiliki spesifikasi dan fitur yang terbilang sama satu dengan lainnya.
Bagaimana dengan harganya? Pihak Chery mengatakan dalam waktu dekat akan segera mengumumkan harga dari kedua varian tersebut.
Kesimpulan
Impresi singkat kami terhadap Chery Tiggo 8 setidaknya dapat sedikit menggambarkan rasa mengendarai mobil ini.
Sayang, waktu test drive yang disediakan oleh pihak Chery sangatlah terbatas sekitar 45 menit saja untuk mengelilingi area PIK 2.
Dalam waktu singkat ini, kami dapat mengambil kesimpulan jika mobil ini memiliki performa yang dapat diandalkan.
Walaupun kapasitas mesinnya lebih kecil, namun tenaga dan torsi yang dihasilkan masih cukup sigap membawa pengemudinya cekatan.
Karakter suspensinya pun juga terasa empuk ketika melewati jalanan gelombang yang ada di PIK 2, sehingga cukup nyaman bagi penumpang.
Dengan harga di kisaran Rp400 jutaan nantinya, setidaknya Tiggo 8 dapat menjadi alternatif bagi mereka yang hendak membeli mobil ini.
Kalau Tiggo 8 Pro dan Pro Max kemahalan, Anda bisa melirik Tiggo 8 yang harganya tentu di bawah kedua tipe tersebut.